Partisi pada Linux - Catatan Faiq Hisyam Marwan

Contact Form

 

Partisi pada Linux

Partisi pada Linux
Partisi adalah pembagian dalam format hard disk. Ini adalah pembagian secara logic - bukan secara fisik, sehingga saudara dapat mengedit dan memanipulasi partisi untuk berbagai tujuan. Bayangkan membagi disk menjadi dua bagian yang berbeda konfigurasi. Jika saudara memiliki drive 1 TB dipartisi menjadi partisi GB 250 dan 750 GB partisi, apa yang kita lakukan di partisi yang satu tidak akan mempengaruhi yang lain, dan sebaliknya. Kita dapat berbagi salah satu partisi pada jaringan dan tidak pernah khawatir tentang orang-orang mengakses informasi di partisi yang lain. Satu partisi bisa berisi Windows yang diinstal, penuh dengan virus dan trojan. Yang lain bisa menjalankan Linux yang sudah sangat tua yang penuh dengan lubang-lubang security. Kerduanya tidak akan saling mengganggu, kecuali jika kita membuat keduanya mati secara fisik.

Hal lain yang berguna adalah bahwa kita dapat memiliki beberapa partisi, masing-masing diformat dengan sistem file yang berbeda. File system adalah format disk yang dimasukan ke dalam tabel yang dapat di baca, ditafsirkan, dan di tulis oleh sistem operasi. Sementara ada banyak sekali jenis file sistem, hanya ada tiga jenis partisi: primary, extended, dan logical. Setiap harddisk yang diberikan hanya dapat memiliki maksimal empat partisi primer. Keterbatasan ini disebabkan keterbatasan dari Master Boot Record yang memberitahu komputer akan partisi dapat di boot, oleh karenanya biasanya partisi primer disediakan untuk sistem operasi.

Pada sistem operasi Linux Debian, secara umum ada 3 partisi yang wajib diketahui, diantaranya:
1.   Partisi Primary, merupakan partisi utama pada sistem operasi Linux, Partisi primary pada Linux tidak seperti di windows yang hanya mengjinkan 1 partisi primary, akan tetapi partisi primary pada linux dapat dibuat sampai 4 partisi sekaligus. Penamaan partisi primary pada Linux adalah sda1, sda2, sda3 dan sda 4, atau biasanya diberi dengan simbol #1, #2, #3 dan #4.
2.   Partisi Extended merupakan partisi perluasan untuk mengatasi kekurangan pada partisi primary. Jika saudara mensetting partisi menjadi 4 bagian maka salah satu dari partisi akan dikorbankan menjadi partisi extended. Didalam partisi extended nanti akan digunakan partisi logical untuk menyimpan data.
3.   Partisi Logical, partisi ini biasanya selalu dibuat dalam bentuk partisi extended. Penomoran partisi logical selalu dimulai dari nomor 5, 6, 7 dan 8, atau kita dapat melihatnya dengan #5, #6, #7.

Dalam proses instalasi Linux Debian selalu membutuhkan 2 partisi kosong yang digunakan untuk ROOT dan SWAP. ROOT sendiri adalah partisi utama pada Linux dan untuk instalasinya direkomendasikan minimal space yang dibutuhkan adalah 4 GB sedangkan SWAP merupakan virtual memori yang disiapkan sebagai cadangan ketika memory komputer full sehingga sebagian pekerjaan dan proses akan dialihkan ke partisi SWAP. Oleh karena itu Linux jarang mengalami limited memori.  Contoh partisi Linux seperti ditunjukkan gambar berikut ini.
Gambar 7.1. Contoh partisi Linux
Pada gambar di atas terlihat bahwa :
·       ada 2 harddisk, dikenali sebagai /dev/sda (500G) dan /dev/sdb (2TB)
·       /dev/sda di bagi dalam 8 partisi, 3 primary, 1 extended, 4 logical.
·       /dev/sdb di bagi hanya dalam 1 partisi

Secara teori kapasitas partisi SWAP adalah 2 x ukuran memori RAM sehingga jika saudara mempunyai RAM 512 MB maka partisi SWAP nya sebesar 1024 MB. Mengetahui partisi hardisk sangat penting, oleh karena itu perintah dasar ini sangat penting untuk diketahui. Memang banyak cara untuk mengetahui, atau memodifikasi partisi baik melalui aplikasi GUI seperti gparted atau disk utility. Namun dalam keadaan tertentu dimana system hanya menampilkan dalam mode terminal saja maka command line adalah sangat diperlukan. Perintah yang digunakan unutk mengetahui partisi hardisk  adalah  blkid dan fdisk – l. Dengan mengetikkan perintah sudo blkid pada terminal linux.

Perintah blkid digunakan untuk menampilkan partisi hardisk dengan kode UUID nya. Kode ini dapat digunakan untuk mengatur mounting partisi hardisk agar bisa diakses dengen cara memasukan perintahnya di /etc/fstab

7.2. Sistem File Pada Linux
Sistem file pada linux tersusun atas direktori-direktori lain yang tersusun secara hirarki dari dengan direktori utamanya ‘/’ atau dikenal dengan “root directory”, dan di bawahnya terdapat lagi direktori yang merupakan tempat penyimpanan konfigurasi-konfigurasi sistem yang ada pada linux. Secara struktur dapat digambarkan seperti berikut ini.


Pada gambar di atas terdiri dari beberapa directory antara lain sebagai berikut :
    /bin
Merupakan kependekan dari “binaries”, atau executables, dimana banyak terdapat program-program sistem yang esensial. Untuk melihat file-filenya, maka digunakan perintah ls –F /bin. Jika saudara melihat daftar file-nya, saudara akan melihat beberapa commands yang telah anda kenal, seperti cp, ls, dan mv. Ketika saudara menggunakan perintah cp, maka anda berarti menjalankan program /bin/cp. Dengan menggunakan ls –F , terlihat bahwa sebagian besar (tidak semuanya) dari file-file di /bin memiliki tanda (“*”). Ini menandakan file tersebut dapat dieksekusi.

/    dev
File-file di /dev merupakan file-file device, file-file tersebut mengakses system devices dan resources (sumber daya) seperti disk drive, modems, dan memory. Misalnya, untuk membaca input dari mouse maka dilakukan dengan mengakses /dev/mouse. Nama file yang diawali dengan fd adalah floppy disk devices. fd0 adalah floppy disk drive pertama, dan fd1 merupakan yang kedua. Beberapa file device yang umum ditunjukkan seperti pada tabel berikut ini.

Nama Device
Fungsinya
/dev/console
Mengacu pada system’s console—yaitu monitor yang terkoneksi secara langsung ke sistem anda.
/dev/hd[…]
Akses ke harddisk. /dev/hda mengacu kepada seluruh harddisk pertama, sedangkan /dev/hda1 mengacu pada partisi pertama dari /dev/hda.
/dev/sd[…]
merupakan drive SCSI. Tape SCSI diakses lewat device st, dan CD-ROM SCSI  melalui device sr.
/dev/lp[…]
Mengakses port paralel. /dev/lp0 sama dengan “LPT1” pada MS-DOS.
/dev/null
Sebagai “black hole”—data dikirim pada device ini akan hilang selamanya. Mengapa ini berguna? Jika anda ingin menyembunyikan output dari perintah yang terlihat pada layar anda, maka anda dapat mengirimkannya ke /dev/null.
/dev/tty[…]
Mengacu pada virtual console pada sistem anda. (Diakses dengan menekan Alt-F1, Alt-F2, dan seterusnya biasanya sampai Alt-F7 tergantung setting system anda). /dev/tty1 mengacu pada VC pertama anda.
/dev/pty[…]
Pseudo-terminal, digunakan untuk menyediakan suatu terminal ketika sesi login jarak jauh. Misal, ketika terhubung ke sistem lain dengan menggunakan telnet.

/    etc
Berisi sejumlah file konfigurasi sistem., seperti /etc/rc (script inisialisasi sistem)
     /sbin
Berisi binary-binary sistem yang esensial dimana digunakan untuk administrasi sistem.

/home
Berisi direktori rumah dari para pengguna sistem. Sebagai contoh /home/yamta, maka merupakan home directory dari user “yamta”.

/lib
Berisi shared library images, merupakan file-file yang berisi kode dimana banyak program-program menggunakannya secara umum.

/proc
/proc mendukung “virtual file system”, dimana file-file disimpan pada memori, tidak pada disk. File-file ini mengacu pada berbagai proses yang jalan pada sistem, sehingga dapat memberikan anda informasi tentang program-program dan proses-proses yang berjalan pada saat tertentu.

/tmp
Berisi tentang file-file yang bersifat sementara.

/usr
/usr merupakan direktori yang sangat penting dimana berisi sub-direktori yang berisi beberapa dari program-program dan konfigurasi file-file yang digunakan pada sistem yang paling penting. Isi dari /usr antara lain sebagai berikut.

Nama Direktori
Fungsinya
/usr/X11R6
Berisi X Window System, jika anda menginstallnya. X Windows merupakan sistem GUI (Graphical User Interface) pada sistem Linux.
/usr/bin
adalah tempat software yang nyata pada sistem Linux, berisi sebagian besar dari executable file bagi program yang tidak ditemukan pada tempat lain seperti /bin.
/usr/etc

Berisi berbagai file-file dan utilitas yang pada umumnya tidak esensial terhadap sistem.
/usr/include
Berisi include files bagi kompiler C. File-file ini (sebagian besar diakhiri dengan .h, untuk header) mendeklarasikan nama-nama struktur data, subroutine, dan konstan yang digunakan ketika menulis program pada bahasa C.
File-file pada /usr/include/sys pada umumnya digunakan ketika memprogram pada level sistem UNIX. Jika anda familier dengan bahasa pemrograman C, di sini anda akan menemukan file header seperti stdio.h, dimana mendeklarasikan fungsi-fungsi seperti printf().
/usr/g++-include
Berisi file-file bagi kompiler C++
/usr/lib
Berisi library “stub” dan “static” ekuivalen dengan file-file pada /lib.
/usr/local
Berisi berbagai progam dan file yang tidak esensial bagi sistem (hampir seperti /usr). Hanya saja program tersebut lebih ke sistem.
/usr/man
Direktori ini berisi halaman manual.
/usr/src
Berisi source code. Direktori paling penting disini adalah /usr/src/linux yang berisi source code bagi kernel linux.

/   var
  Berisi direktori yang sering berubah ukurannya. Misal basis data.


Nama Direktori
Fungsinya
     /var/log
Berisi berbagai file untuk administrasi sistem, terutama system logs, dimana mencatat error atau masalah pada sistem.
     /var/spool
Berisi file-file yang “spooled” ke program yang lain. Contoh, jika mesin terkoneksi ke suatu network, mail yang datang disimpan pada /var/spool/mail sampai dibacanya atau dihapusnya.

Total comment

Author

Faiq Hisyam Marwan

0   comments

Cancel Reply