APLICATION
LAYER
Setelah kita
membahas keenam lapisan sebelumnya, sekarang kita membahas lapisan paling atas
dari lapisan OSI yaitu lapisan aplikasi (Application layer). Protokol
pada lapisan ini secara langsung melayani pemakai dengan memberikan pelayanan
informasi yang tersebar yang berhubungan dengan aplikasi-aplikasi dan
pengelolaannya.
Application layer terdiri dari bermacam-macam
protokol. Misalnya terdapat ratusan jenis terminal yang tidak kompatibel di
seluruh dunia. Ambil keadaan dimana editor layar penuh yang diharapkan bisa
bekerja pada jaringan bermacam-macam terminal, yang masing-masing memiliki layout
layar yang berlainan, mempunyai cara urutan penekanan tomnbol yang berbeda
untuk penyisipan dan penghapusan teks, memindahkan sensor dan sebagainya.
Suatu cara untuk mengatasi masalah di atas adalah dengan
menentukan terminal virtual jaringan abstrak, sehingga editor dan
program-program lainnya dapat ditulis agar saling bersesuaian. Untuk menangani
setiap jenis terminal, satu bagian software harus ditulis untuk
memetakan fungsi terminal virtual jaringan ke terminal sebenarnya.
Misalnya, saat editor menggerakan kursor terminal virtual ke sudut layar
kiri, software tersebut harus mengeluarkan urutan perintah yang sesusai
untuk mencapai kursor tersebut. Seluruh software terminal virtual
berada pada Application layer.
Fungsi Application layer lainnya adalah pemindahan
file. Sistem file ysang satu dengan yang lainnya memiliki konvensi penamaan
yang berbeda, cara menyatakan baris-baris teks yang berbeda, dan sebagainya.
Perpindahan file dari sebuah sistem ke sistem lainnya yang berbeda memerlukan
penganan untuk mengatasi adanya ketidakkomptibelan ini. Tugas tersebut juga
merupakan pekerjaan Application layer, seperti pada saat surat
elektronik, remote jobentry, directory lookup dan berbagai
fasilitas bertujuan umum dan fasilitas bertujuan khusus lainnya.
Dalam Application layer wi, kita akan
membahas DNS, yang akan menangani masalah penamaan di internet dan beberapa
contoh aplikasi yang sering digunakan seperti: Email (electronic mail),
WWW (Word Wide Web) dan Multimedia.
1. DNS (Domain name
Server)
Pada 1984, Paul Mockapetris memperkenalkan sistem data
base terdistribusi yang dikenal dengan DNS. Dua puluh tahun lalu saat
perkembangan internet mulai terlihat, timbul masalah baru untuk dapat
menghubungi sebuah host sebagai tujuan, karena format IP yang berupa
angka cukup sulit untuk diingat. Walaupun sebelumnya sebuah teknik yang
menggunakan file HOSTS.TXT sebagai data dari nama komputer (hostname)
telah ada, namun hal ini tidak fleksibel ketika jumlah host di internet
sudah melebihi angka 1000.
Format penamaan host di internet dibuat memiliki
hirarki, yang skemanya membentuk tree. Dimina setiap node memilik sebuah
tree subnode. Node yang berlebel dikenal dengan nama domain.
Domain sendiri berupa hostname, subdomain atau top level domain. Domain
teratas dinamakan root domain, yang ditulis dengan titik (“.”) atau juga dapat
dihilangkan.
1.1 Ruang Nama DNS (Domain name Server)
Pada dasarnya, internet dibagi menjadi beberapa ratus
domain tingkat atas, yang masing-masing domain tersebut meliputi jumlah host.
Setiap dimain dibagi-bagi lagi menjadi beberapa subdomain, dan sub domain
inipun dibagi-bagi, dan seterusnya. Keseluruhan domain tersebut dapat
dinyatakan dalam bentuk diagram pohon (9.1). Daun diagram pohon menyatakan
domain yang tidak memiliki sub domain. Domain daun dapat terdiri dari sebuah
komputer, atau dapat juga mempresentasikan
sebuah perusahaan dan terdiri dari ribuan host.
Domain tingkat
tinggi terdiri dari dua jenis yaitu generik dan negara. Domain generik adalah
com (commercial), edu (education), gov (government), mil (militer),
net (network) dan org (organization). Domain negara meliputi satu
entry untuk setiap negara, misal .jp (untuk negara Jepang).
Nama domain tidak
membedakan membedakan penulisan huruf besar atau huruf kecil dan setiap
komponen dalam domain ini dipisahkan oleh titik yang disebut dot. Misalnya,
bila departemen ilmu komputer dan teknik elektro yang berlokasi di bangunan
yang sama dan memakai LAN yang sama, maka keduanya keduanya dapat memiliki
domai yang berbeda.
1.2 Record-record Sumber Daya
Setiap
domain,apakah itu berupa host tunggal atau domain tingkat atas, dapat
dapat memiliki sekumpulan record-record sember daya, yang
berkaitan dengan domain-nya. Pada host tunggal, record sumber
daya yang umum ditemukan hanya berupa
alamat IP-nya saja, namun banyak jenis record sumber daya lainnya juga.
Suatu record
sumber daya terdiri dari lima tuple. Walaupun record-record ini
dienkodekan secara biner dengan tujuan efisiensi, pada sebagian besar eksposisi
record-record sumber daya dinyatakan sebagai teks ASCII, satu
baris per record sumber daya.
Format yang
digunakan adalah:
Domain_name Time_to_live Type Class Value
Domain_name Time_to_live Type Class Value
Domain_name menyatakan
domain kemana record ini diterapkan. Umumnya, terdapat banyak record
untuk setiap domain dan setiap salinan database yang menyimpan informasi
tentang domain yang berjumlah banyak. Field ini merupakan kunci
pencarian yang utama digunakan untuk memenuhi operasi query.
FieldTime_to_alive mengindikasikan
tentang kestabilan record. Informasi yang sangat stabil diberi nilai
yang besar, misalnya 86400 (jumlah detik dalam 1 hari). Informasi yang sangat
mudah hilang diberi nilai rendah, misalnya 60 (1 menit).
FieldType menyatakan jenis record.
Tabel 1 di bawah ini memperlihatkan beberapa tipe yang digunakan dalam DNS.
Tabel 1 Beberapa type yang digunakan dalam DNS
TYPE
|
ARTI
|
VALUE
|
SOA
|
Start
Authority
|
Paramenter
zone yang bersangkutan
|
A
|
Alamat IP
sebuah Host
|
Integer 32bit
|
MX
|
Pertukaran
mail
|
Prioritas
domain yang bersangkutan
|
NS
|
Nama Server
|
Nama server
Domain yang bersangkutan
|
CNAME
|
Nama kanonik
|
Nama Domain
|
PTR
|
Pointer
|
Alias bagi
sebuah alamat IP
|
HINFO
|
Deksripsi
Host
|
CPU dan OS
dalam ACII
|
TXT
|
Teks
|
Teks ASCII
tidak d interpresentasikan
|
Record SOA menyatakan
nama sumber informasi utama tentang zone name server alamat email
administratornya, nomor seri yang unik dan berbagai flag sertatime out.Jenis record
yang penting adalah A (Address). Bagi sebagian host, record ini
merupakan alama IP 32 bit. Setiap host
internet sedikitnya harus memiliki alamat IP, sehingga komputer lainnya dapat
berkomunikasi dengannya.
Jenis
record yang berikutnya adalah record MX. Record ini menspesifikan
nam domain yang telah dicadangkan untuk menerima email dari domain tertentu.
Penggunaan record ini secara umum adalah untuk memungkinkan komputer
yang tidak berada di internet untuk menerima email dari situs-situs internet.
Record NS menyatakan
nama server. Misalnya, umumnya setiap data base DNS memiliki sebuah record
NS untuk setiap domain atasnya, sehingga email dapat dikirimkan ke bagian
diagram pohon penamaan yang letaknya berjauhan.
Record CNAME menizinkan
alias-alias untuk dibuat. Misalnya, seorang yang sudah mengenal penamaan
internet seacra umum yang ingin mengirimkan pesan kepada seseorang yang
mempunyai nama login Paul di departemen ilmu komputer MIT dapat memperkirakan bahwa
alamat email paul@cs.mit.edu akan berlaku.
Record PTR merupakan
jenis data yang diinterpretasikan berdasarkan pada konteks dimana PTR tersebut
berada dan menunjuk ke nama lain. Record HINFO mengizinkan orang untuk
menentukan jenis komputer dan sistem operasi domain yang bersangkutan. Dan
terakhir adalah record TXT yang mengijinkan domain-domain untuk
mengidentifikasikan dirinya dengan sembarang cara.
Kembali
ke struktur umum record-record sumber daya, field keempat
setiap record sumber daya adalah Class. Untuk informasi internet, record
ini selalu berisi IN. Untuk field yang terakhir adalah field
Value. Field ini dapat berupa bilangan, nama domain atau string ASCII.
Semantiknya tergantung pada jenis record.