1.
TOPOLOGI JARINGAN
Pengertian Topologi
Jaringan
Topologi jaringan
dalam telekomunikasi adalah suatu
cara menghubungkan perangkat telekomunikasi yang satu dengan
yang lainnya sehingga membentuk jaringan. Dalam suatu jaringan
telekomunikasi, jenis topologi yang
dipilih akan mempengaruhi kecepatan komunikasi. Untuk itu maka perlu
dicermati kelebihan/keuntungan dan kekurangan/kerugian dari masing ‐ masing topologi berdasarkan
karak teristiknya.
Jenis Topologi :
1. Topologi BUS
2. Topologi Star
3. Topologi Ring
4. Topologi Mesh
5. Topologi Extended Star
6. Topologi Hierarchical
Topologi BUS
- Topologi Bus
Topologi bus
ini sering juga disebut sebagai topologi backbone, dimana ada sebuah kabel
coaxial yang dibentang kemudian beberapa komputer dihubungkan pada kabel
tersebut.
- Secara sederhana pada topologi
bus, satu kabel media transmisi dibentang dari ujung ke ujung, kemudian
kedua ujung ditutup dengan “terminator” atau terminating-resistance
(biasanya berupa tahanan listrik sekitar 60 ohm).
- Pada titik tertentu diadakan
sambungan (tap) untuk setiap terminal.
- Wujud dari tap ini bisa berupa
“kabel transceiver” bila digunakan “thick coax” sebagai media transmisi.
- Atau berupa “BNC T-connector”
bila digunakan “thin coax” sebagai media transmisi.
- Atau berupa konektor “RJ-45”
dan “hub” bila digunakan kabel UTP.
- Transmisi data dalam kabel bersifat “full duplex”, dan sifatnya “broadcast”, semua terminal bisa menerima transmisi data
- Suatu protokol akan mengatur
transmisi dan penerimaan data, yaitu Protokol Ethernet atau CSMA/CD.
- Pemakaian kabel coax (10Base5
dan 10Base2) telah distandarisasi dalam IEEE 802.3, yaitu sbb:
TABEL: Karakteritik Kabel Coaxial
10Base5
|
10Base2
|
|
Rate Data
|
10 Mbps
|
10 Mbps
|
Panjang /
segmen
|
500 m
|
185 m
|
Rentang
Max
|
2500 m
|
1000 m
|
Tap /
segmen
|
100
|
30
|
Jarak per
Tap
|
2.5 m
|
0.5 m
|
Diameter
kabel
|
1 cm
|
0.5 cm
|
- Melihat bahwa pada setiap
segmen (bentang) kabel ada batasnya maka diperlukan “Repeater” untuk
menyambungkan segmen-segmen kabel.
Karakteristik Topologi BUS
• Node – node dihubungkan secara serial
sepanjang kabel, dan pada kedua ujung kabel ditutup dengan terminator.
• Sangat sederhana dalam instalasi
• Sangat ekonomis dalam biaya.
• Paket‐paket data saling
bersimpangan pada suatu kabel
• Tidak diperlukan hub, yang banyak diperlukan
adalah Tconnector pada setiap Ethernet card.
• Problem
yang sering terjadi
adalah jika salah
satu node rusak,
maka jaringan keseluruhan
dapat down, sehingga
seluruh node tidak
bisa berkomunikasi dalam jaringan tersebut.
Keuntungan Topologi BUS
• Topologi yang sederhana
• Kabel
yang digunakan sedikit
untuk menghubungkan komputer‐komputer atau peralatan‐peralatan yang lain
• Biayanya lebih murah dibandingkan dengan
susunan pengkabelan yang lain.
• Cukup mudah apabila kita ingin memperluas
jaringan pada topologi bus.
Kerugian Topologi BUS
• Traffic (lalu lintas) yang padat akan sangat
memperlambat bus.
• Setiap
barrel connector yang
digunakan sebagai penghubung
memperlemah sinyal elektrik yang
dikirimkan, dan kebanyakan akan menghalangi sinyal untuk dapat diterima dengan
benar.
• Sangat sulit untuk melakukan troubleshoot
pada bus.
• Lebih lambat dibandingkan dengan topologi
yang lain.
Pada topologi bus 2 ujung
jaringan harus diakhiri dengan sebuah terminator. Barel connector dapat digunakan untuk memperluasnya. Jaringan hanya terdiri dari satu
saluran kabel yg menggunakan kabel BNC. Komputer yg ingin terhubung ke jaringan
dpt mengkaitkan dirinya dgn men tap Ethernetnya sepanjang kabel.
Instalasi jaringan Bus sangat sederhana, murah & maksimal terdiri atas 5-7 komputer.
Kesulitan yang sering dihadapi adalah kemungkinan
terjadinya tabrakan data karena mekanisme jaringan relatif sederhana & jika
salah satu node putus maka akan mengganggu kinerja & trafik seluruh
jaringan.