Topologi Bus - Catatan Faiq Hisyam Marwan

Contact Form

 

Topologi Bus

1.    TOPOLOGI JARINGAN
Pengertian Topologi Jaringan
Topologi  jaringan  dalam telekomunikasi  adalah  suatu  cara  menghubungkan  perangkat telekomunikasi yang satu dengan yang lainnya sehingga membentuk jaringan. Dalam suatu jaringan telekomunikasi,  jenis topologi yang dipilih akan mempengaruhi kecepatan komunikasi. Untuk itu maka perlu dicermati kelebihan/keuntungan dan kekurangan/kerugian dari masing masing topologi berdasarkan karak teristiknya.
Jenis Topologi :
1.  Topologi BUS
2.  Topologi Star
3.  Topologi Ring
4.  Topologi Mesh
5.  Topologi Extended Star
6.  Topologi Hierarchical

Topologi BUS
  1. Topologi Bus
Topologi bus ini sering juga disebut sebagai topologi backbone, dimana ada sebuah kabel coaxial yang dibentang kemudian beberapa komputer dihubungkan pada kabel tersebut.
  • Secara sederhana pada topologi bus, satu kabel media transmisi dibentang dari ujung ke ujung, kemudian kedua ujung ditutup dengan “terminator” atau terminating-resistance (biasanya berupa tahanan listrik sekitar 60 ohm). 
                                                     
         
  • Pada titik tertentu diadakan sambungan (tap) untuk setiap terminal.
  • Wujud dari tap ini bisa berupa “kabel transceiver” bila digunakan “thick coax” sebagai media transmisi.
  • Atau berupa “BNC T-connector” bila digunakan “thin coax” sebagai media transmisi.
  • Atau berupa konektor “RJ-45” dan “hub” bila digunakan kabel UTP.
  • Transmisi data dalam kabel bersifat “full duplex”, dan sifatnya “broadcast”, semua terminal bisa menerima transmisi data


  • Suatu protokol akan mengatur transmisi dan penerimaan data, yaitu Protokol Ethernet atau CSMA/CD.
  • Pemakaian kabel coax (10Base5 dan 10Base2) telah distandarisasi dalam IEEE 802.3, yaitu sbb:

TABEL: Karakteritik Kabel Coaxial
10Base5
10Base2
Rate Data
10 Mbps
10 Mbps
Panjang / segmen
500 m
185 m
Rentang Max
2500 m
1000 m
Tap / segmen
100
30
Jarak per Tap
2.5 m
0.5 m
Diameter kabel
1 cm
0.5 cm

  • Melihat bahwa pada setiap segmen (bentang) kabel ada batasnya maka diperlukan “Repeater” untuk menyambungkan segmen-segmen kabel.
  •  

Karakteristik Topologi BUS

•  Node – node dihubungkan secara serial sepanjang kabel, dan pada kedua ujung kabel ditutup dengan terminator.
•  Sangat sederhana dalam instalasi
•  Sangat ekonomis dalam biaya.
•  Paketpaket data saling bersimpangan pada suatu kabel
•  Tidak diperlukan hub, yang banyak diperlukan adalah Tconnector pada setiap Ethernet card.
•  Problem  yang  sering  terjadi  adalah  jika  salah  satu  node  rusak,  maka  jaringan  keseluruhan  dapat  down,  sehingga  seluruh  node  tidak  bisa  berkomunikasi  dalam jaringan tersebut.

Keuntungan Topologi BUS
•  Topologi yang sederhana
•  Kabel  yang  digunakan  sedikit  untuk  menghubungkan  komputerkomputer  atau peralatanperalatan yang lain
•  Biayanya lebih murah dibandingkan dengan susunan pengkabelan yang lain.
•  Cukup mudah apabila kita ingin memperluas jaringan pada topologi bus.

Kerugian Topologi BUS
•  Traffic (lalu lintas) yang padat akan sangat memperlambat bus.
•  Setiap  barrel  connector  yang  digunakan  sebagai  penghubung  memperlemah  sinyal elektrik yang dikirimkan, dan kebanyakan akan menghalangi sinyal untuk dapat diterima dengan benar.
•  Sangat sulit untuk melakukan troubleshoot pada bus.
•  Lebih lambat dibandingkan dengan topologi yang lain.

Pada topologi bus 2 ujung jaringan harus diakhiri dengan sebuah terminator. Barel connector dapat digunakan untuk memperluasnya. Jaringan hanya terdiri dari satu saluran kabel yg menggunakan kabel BNC. Komputer yg ingin terhubung ke jaringan dpt mengkaitkan dirinya dgn men tap Ethernetnya sepanjang kabel.

Instalasi jaringan Bus sangat sederhana, murah & maksimal terdiri atas 5-7 komputer. Kesulitan yang sering dihadapi adalah kemungkinan terjadinya tabrakan data karena mekanisme jaringan relatif sederhana & jika salah satu node putus maka akan mengganggu kinerja & trafik seluruh jaringan.

Total comment

Author

Faiq Hisyam Marwan

0   comments

Cancel Reply