Sistem Manajemen
Input / Output (I/O)
Sistem
komputer memiliki tiga komponen utama, yaitu : CPU, memori (primer dan
sekunder), dan peralatan masukan/keluaran (I/O devices) seperti printer,
monitor, keyboard, mouse, dan modem. Modul I/O merupakan peralatan antarmuka (interface)
bagi sistem bus atau switch sentral dan mengontrol satu atau lebih perangkat
peripheral. Modul I/O tidak hanya sekedar modul penghubung, tetapi sebuah
piranti yang berisi logika dalam melakukan fungsi komunikasi antara peripheral
dan bus komputer.
Ada
beberapa alasan mengapa piranti – piranti tidak langsung dihubungkan dengan bus
sistem komputer, yaitu :
• Bervariasinya metode operasi piranti peripheral, sehingga
tidak praktis apabila sistem komputer herus menangani berbagai macam sisem
operasi piranti peripheral tersebut.
• Kecepatan transfer data piranti peripheral umumnya lebih
lambat dari pada laju transfer data pada CPU maupun memori.
• Format data dan panjang data pada piranti peripheral
seringkali berbeda dengan CPU, sehingga
perlu modul untuk menselaraskannya.
Dari
beberapa alasan diatas, modul I/O memiliki dua buah fungsi utama, yaitu :
• Sebagai piranti antarmuka ke CPU dan memori melalui bus
sistem.
• Sebagai piranti antarmuka dengan peralatan peripheral lainnya
dengan menggunakan link data tertentu.
5.2.
Sistem Masukan dan Keluaran Komputer
Modul
I/O dapat menjalankan tugasnya, dengan cara menjembatani CPU dan memori dengan
dunia luar merupakan hal yang terpenting untuk kita ketahui. Inti mempelajari
sistem I/O suatu komputer adalah mengetahui fungsi dan struktur modul I/O. Pada gambar 5.1 di bawah ini menyajikan model
secara umum modul I/O.
5.3.
Fungsi Modul I/O
Modul
I/O adalah suatu komponen dalam sistem komputer yang bertanggung jawab atas
pengontrolan sebuah perangkat luar atau lebih dan bertanggung jawab pula dalam
pertukaran data antara perangkat luar tersebut dengan memori utama ataupun
dengan register – register CPU. Dalam mewujudkan hal ini, diperlukan antarmuka
internal dengan komputer (CPU dan memori utama) dan antarmuka dengan perangkat
eksternalnya untuk menjalankan fungsi – fungsi pengontrolan. Fungsi dalam menjalankan tugas bagi modul I/O
dapat dibagi menjadi beberapa katagori, yaitu:
• Kontrol dan pewaktuan.
• Komunikasi CPU.
• Komunikasi perangkat eksternal.
• Pem-buffer-an data.
• Deteksi kesalahan.
Fungsi
kontrol dan pewaktuan (control & timing) merupakan hal yang penting
untuk mensinkronkan kerja masing – masing komponen penyusun komputer. Dalam
sekali waktu CPU berkomunikasi dengan satu atau lebih perangkat dengan pola
tidak menentu dan kecepatan transfer komunikasi data yang beragam, baik dengan
perangkat internal seperti register – register, memori utama, memori sekunder,
perangkat peripheral. Proses tersebut bisa berjalan apabila ada fungsi kontrol
dan pewaktuan yang mengatur sistem secara keseluruhan. Contoh kontrol
pemindahan data dari peripheral ke CPU melalui sebuah modul I/O dapat meliputi
langkah – langkah berikut ini :
·
Permintaan dan pemeriksaan
status perangkat dari CPU ke modul I/O.
Modul I/O memberi jawaban atas permintaan CPU.
Modul I/O memberi jawaban atas permintaan CPU.
·
Apabila perangkat eksternal
telah siap untuk transfer data, maka CPU akan mengirimkan perintah ke modul
I/O.
·
Modul I/O akan menerima
paket data dengan panjang tertentu dari peripheral.
·
Selanjutnya data dikirim ke
CPU setelah diadakan sinkronisasi panjang data dan kecepatan transfer oleh
modul I/O sehingga paket – paket data dapat diterima CPU dengan baik.
Transfer
data tidak akan lepas dari penggunaan sistem bus, maka interaksi CPU dan modul
I/O akan melibatkan kontrol dan pewaktuan sebuah arbitrasi bus atau lebih.
Adapun fungsi komunikasi antara CPU dan modul I/O meliputi proses – proses
berikut :
• Command Decoding, yaitu
modul I/O menerima perintah – perintah dari CPU yang dikirimkan sebagai sinyal
bagi bus kontrol. Misalnya, sebuah modul I/O untuk disk dapat menerima
perintah: Read sector, Scan record ID, Format disk.
• Data, pertukaran data antara
CPU dan modul I/O melalui bus data.
• Status Reporting, yaitu
pelaporan kondisi status modul I/O maupun perangkat peripheral, umumnya berupa
status kondisi Busy atau Ready. Juga status bermacam – macam
kondisi kesalahan (error).
• Address Recognition, bahwa
peralatan atau komponen penyusun komputer dapat dihubungi atau dipanggil maka
harus memiliki alamat yang unik, begitu pula pada perangkat peripheral,
sehingga setiap modul I/O harus mengetahui alamat peripheral yang dikontrolnya.
•
Pada sisi modul I/O ke perangkat peripheral
juga terdapat komunikasi yang meliputi komunikasi data, kontrol maupun status.
Perhatikan gambar 5.2 berikut.
Fungsi
selanjutnya adalah buffering. Tujuan utama buffering adalah
mendapatkan penyesuaian data sehubungan perbedaan laju transfer data dari
perangkat peripheral dengan kecepatan pengolahan pada CPU. Umumnya laju
transfer data dari perangkat peripheral lebih lambat dari kecepatan CPU maupun
media penyimpan.
Fungsi terakhir adalah deteksi kesalahan.
Apabila pada perangkat peripheral terdapat masalah sehingga proses tidak dapat
dijalankan, maka modul I/O akan melaporkan kesalahan tersebut. Misal informasi
kesalahan pada peripheral printer seperti: kertas tergulung, pinta habis,
kertas habis, dan lain – lain. Teknik yang umum untuk deteksi kesalahan adalah
penggunaan bit paritas.